Kiat Menulis di Kolom Suara Mahasiswa Koran Sindo
Terakhir diperbaharui 5 tahun oleh Redaksi
Menulis di koran lokal atau nasional menjadi sebuah rutinitas tersendiri bagi sebagian mahasiswa. Salah satu media massa nasional yang memberikan ruang tetap bagi tulisan-tulisan opini dari mahasiswa adalah harian Seputar Indonesia atau Koran Sindo. Meski kira-kira baru 10 tulisan saya yang diterbitkan di kolom Suara Mahasiswa Koran Sindo dua tahun belakangan ini, saya akan coba untuk berbagi tips agar tulisan anda dapat diterbitkan. Silakan disimak tulisan singkat saya berikut ini 🙂
Amat menyenangkan ketika apa yang kita fikirkan dapat dituangkan dalam bentuk tulisan dan dibaca banyak orang. Apalagi jika tulisan itu mampu dibaca secara meluas dan memberikan dampak, meski hanya sedikit, kepada masyarakat. Lebih khusus bagi para mahasiswa, sikap kritis atas berbagai fenomena di sekitar sudah menjadi “kewajiban” yang tak dapat dilepaskan. Sebagai agent of change, mahasiswa harus dapat mengutarakan pendapatnya secara terbuka dengan perspektif objektif yang selalu berpihak pada rakyat.
Cara terbaik untuk mahasiswa dalam mengungkapkan pemikiran kritisnya adalah melalui tulisan. Esei opini menjadi sebuah media paling efektif untuk ini. Cukup dua sampai tiga halaman, bahasa populer yang mudah dipahami, dan perspektif yang menarik jadi kelebihan dari esei opini.
Lantas, setelah dibuat, bagaimana agar esei opini itu dapat dibaca masyarakat luas? Ada beberapa koran nasional yang menyediakan kolom opini khusus bagi para pembacanya. Pembaca dapat mengirimkan tulisan ke redaksi untuk kemudian diseleksi. Apabila memenuhi kriteria redaksi, ada kemungkinan tulisan itu diterbitkan. Salah satu harian nasional yang saya tahu memberikan space khusus untuk mahasiswa adalah Koran Sindo. Pada kolom Suara Mahasiswa Koran Sindo, tiap pekan ada tema yang bisa dijadikan acuan bagi para mahasiswa untuk menulis esei opini.
Sebelumnya saya bahas bahwa jika memenuhi kriteria redaksi maka tulisan kita ada kemungkinan untuk diterbitkan. Nah, adapun kriteria/syaratnya adalah sebagai berikut:
1. Panjang esei antara 400 sampai 500 kata. Kurang lebih hampir satu setengah halaman kertas A4 dengan sepasi 1,5 ukuran font 12pt times new roman.
2. Sesuai dengan tema.
Tema tiap pekan dapat dilihat di situs resmi koran sindo www.koran-sindo.com
3. Naskah dapat dikirim melalui email ke alamat [email protected] dalam bentuk file attachment berformat .doc atau .rtf.
Mudah ya, tapi ternyata banyak juga pengalaman teman-teman saya di kampus yang sudah mengirim tulisan sampai beberapa kali tapi sulit atau bahkan belum pernah diterbitkan oleh redaksi Sindo. Alhamdulillah, meski tidak banyak, tapi perbandingan tulisan yang saya kirimkan dengan yang diterbitkan hampir 8 berbanding 10. Berikut saya coba share beberapa hal yang biasa saya lakukan.
1. Pada body email, jangan lupa sertakan surat singkat permohonan kepada redaksi agar tulisan kita diterbitkan. Mungkin ini ada sedikit efek kesopanan daripada tiba-tiba langsung kirim attachment tulisan tanpa ada keterangan apa-apa 😀
Contoh formatnya kira-kira seperti ini.
Jakarta, 18 Februari 2011
Hal : Pengajuan artikel untuk diterbitkan
lampiran: naskah opini 1 lembar dan pas foto 1 lembar.Yth
Redaksi Seputar Indonesia
Di tempatDengan hormat,
Melalui surat ini, saya :Nama : Dimas Prasetyo Muharam
NPM : 0706295***
Tempat tgl lahir : Jakarta, 14 Agustus 1988
Hp : 081519950***
Pekerjaan : Mahasiswa Program Studi Inggris Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia.
Alamat : Jalan Pepaya V NO 72b 003/005 Jagakarsa, Jakarta Selatan 12620
No rekening : 0146926751 a/n Dimas Prasetyo Muharam, BNI Cabang UI DepokBenar telah mengirimkan sebuah tulisan dengan judul “Hilangnya Kesantunan Bangsa”.
Melalui surat ini, penulis berharap redaksi sindo dapat memuat tulisan ini dalam kolom opini suara mahasiswa.
Atas perhatian saudara, saya ucapkan terimah kasih.
Hormat saya,
Dimas Prasetyo Muharam
Penulis
2. Sertakan dalam attachment, hasil scan KTM (Kartu Tanda Mahasiswa) dan nomor rekening bank anda. Hal ini untuk meyakinkan redaksi bahwa anda benar-benar masih berstatus mahasiswa aktif. Sedangkan file scanning nomor rekening berguna saat redaksi ingin mentransfer honor untuk tulisan anda. Ups, iya benar. ada honornya lho jika tulisan anda diterbitkan. Sekitar Rp 100.000,00 tiap esei 🙂
3. Gunakan perspektif tulisan yang unik dari bidang anda sendiri. Hal ini penting karena akan ada ratusan sampai ribuan tulisan yang masuk ke redaksi Koran Sindo. Dari banyak tulisan itu, tentu akan dipilih tulisan yang punya ide benar-benar menarik untuk diterbitkan.
Saya beri contoh seperti ini. Ketika redaksi memberikan tema tentang krisis ekonomi dengan indikasi naiknya harga cabaik, saya coba melihat permasalah itu dari sudut pandang budaya. Bukan mengangkat persoalan ekonomi makro dengan angka-angka yang bertebaran, saya melihat masalah ini disebabkan oleh tak adanya budaya masyarakat perkotaan khususnya untuk menanam di teras rumahnya.
4. Jangan pernah menyerah untuk mengirimkan tulisan.
Tiap tema biasanya memiliki jangka waktu selama satu atau dua minggu. Selama jangka waktu tersebut, anda bisa mengirimkan tulisan ke email redaksi. Saya sarankan untuk mengirimkan tulisan di masa awal tema diumumkan agar kesempatan tulisan anda dimuat lebih besar. Misal pada hari pertama tulisan anda anda kirim dan keesokan harinya belum diterbitkan, maka kirim ulang email anda ke redaksi Koran Sindo. Apabila keesokan harinya belum terbit juga, lakukan hal yang sama. Jika masih belum juga, coba revisi sedikit tulisan saya seperti judul atau teknis penulisannya. Terus coba dan coba sampai rentang waktu tema pekan tersebut berhasil.
Mungkin sampai di sini dulu tips menulis di kolom Suara Mahasiswa Koran Sindo dari saya. Intinya, perlu pemikiran kritis yang dibalut dengan ide kreatif untuk dapat menghasilkan sebuah tulisan yang menarik. Selain itu, ketekunan dan sedikit keberuntungan pun diperlukan agar tulisan bisa terbit di media sekaliber Koran Sindo.
Ayo ramai-ramai narsis yang positif dengan menorehkan namamu di halaman koran nasional! 😀