Microsoft Beri Beasiswa untuk Penyandang Disabilitas, Mau?
Terakhir diperbaharui 5 tahun oleh Redaksi
Jakarta – Perusahaan raksasa di bidang teknologi asal Amerika Serikat, Microsoft, mengadakan program beasiswa untuk penyandang disabilitas. Tujuan dari beasiswa ini yaitu mendorong lebih banyak siswa sekolah menengah atas (SMA) memasuki perguruan tinggi, lebih dekat merasakan dampak teknologi bagi kemajuan dunia, dan membantu mereka meniti karir di industri teknologi.
Program bernama The Microsoft Disability Scholarship ini merupakan upaya bersama dari hasil swadaya internal karyawan Microsoft dari lintas disabilitas. Tiap tahun, sebuah tim dari relawan Microsoft akan menyaring siswa-siswa SMA tingkat akhir di Amerika Serikat dengan disabilitas penglihatan, pendengaran, kognitif, gerak, atau bicara untuk mendapatkan beasiswa masing-masing sebesar USD5000. Beasiswa tersebut digunakan untuk meneruskan kuliah S1, diploma, atau ke institut teknik dengan masa studi 2 atau 4 tahun.
Beasiswa ini ditujukan tidak hanya untuk meningkatkan akses penyandang disabilitas ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, melainkan juga mengajak siswa berkebutuhan khusus agar tertarik mempelajari dan meniti karir di industri teknologi. Para penerima beasiswa akan kuliah pada jurusan-jurusan seperti teknik, ilmu komputer, sistem informasi, hukum, atau bisnis.
Belum ada konfirmasi apakah beasiswa tersebut dapat pula untuk penyandang disabilitas di luar Amerika Serikan. Untuk tahu lebih jauh silakan kontak ke alamat email Microsoft Disability Fund di [email protected]
Inisiatif yang dilakukan perusahaan swasta seperti Microsoft ini dapat ditiru oleh banyak perusahaan baik BUMD atau swasta di negara-negara lain. Bahwa peran pihak swasta juga besar untuk mendorong terwujudnya masyarakat yang inklusif dengan para penyandang disabilitas yang berdaya. Apalagi saat ini penggunaan komputer dan internet semakin meluas, dan membuka peluang-peluang bagu bagi penyandang disabilitas.
Akan lahir banyak profesional baru dari kalangan disabilitas, apabila para perusahaan mau memberi kesempatan lebih jauh bagi mereka. Tak hanya memberikan bantuan yang bersifat charity, tapi lebih ke arah mendukung akses pendidikan dan membina mereka dalam sektor industri dari perusahaan tersebut.(DPM)
sumber: Global Accessibility