Aku dan Cita-Citaku

“Jaka, maju ke depan!” Ibu Juni memanggil namaku. Beliau adalah guru konseling kelas VII di sekolahku, dan merupakan guru favoritku. Dengan agak buru-buru, aku menyambar tongkat yang membantuku untuk berjalan dan segera bangkit dengan hati-hati. Wanda—teman dudukku—seperti biasa membantuku untuk bangkit dari kursi.            Teman-teman sekelasku memperhatikan aku yang berjalan menuju depan kelas. Beberapa di… Lanjutkan membaca Aku dan Cita-Citaku

BESI BERODA

diatas besi beroda kusandarkan tiap bagian tubuhku yang rentan layaknya sebuah barang bawaan hanya bisa dipindah-pindahkan tak bisa sendiri berjalan ini sebuah perjuangan untukku menggapai impian tak peduli halangan rintangan yang penting aku tak merepotkan siapa ingin bernasib sepertiku? hilang satu kakiku pasti tak ada yang mau siapa ingin sekuat aku? gigih perjuangkan hidupku dalam… Lanjutkan membaca BESI BERODA

Diterbitkan
Dikategorikan dalam KARFIKSI Ditandai

Perjuanganku di Kampung Inggris

Aku lulus dari sebuah SMA Negeri di Semarang tiga tahun yang lalu, meski banyak orang desa yang beranggapan seusiaku ini sudah bukan usianya belajar lagi, namun semangatku untuk menuntut ilmu masih menggebu-gebu. Pagi, 17 september 2011 adalah moment tak terlupakan dalam goresan kisah hidupku. Salah satu impianku sejak aku masih duduk di bangku SMA akan… Lanjutkan membaca Perjuanganku di Kampung Inggris

Diterbitkan
Dikategorikan dalam KARFIKSI Ditandai

Di Bawah Bentangan Kain Kafan Cokelat Madu

Di bawah bentangan kain kafan cokelat madu Sambil menggambar percintaan ribuan kelelawar di kanvas bekas Kau dan aku hanyalah sepasang iblis manis Belajar inginkan dunia yang membusuk ini berputar terbalik menembus batas Adalah kebodohan jika mereka berjalan tergesa mengejar kita yang terus bercinta Menyepuh pohon dan ranting-ranting Dengan partitur geliat uzur Tujuh puluh tujuh pasang… Lanjutkan membaca Di Bawah Bentangan Kain Kafan Cokelat Madu

Diterbitkan
Dikategorikan dalam KARFIKSI Ditandai

Sunshine dalam Kegelapan

Puing-puing kebahagian ini baru saja aku kumpulkan satu per satu. Aku berharap akan ada orang yang membantuku mengumpulkan serpihan-serpihan kecil kebahagianku yang telah hancur diguncang gempa bUmi 6 tahun lalu. Gempa Jogja 27 Mei 2006 adalah awal dari hancurnya hidupku. Masa depanku yang sudah kurencanakan rapi, hancur begitu saja bersama guncangan hebat gempa bUmi yang… Lanjutkan membaca Sunshine dalam Kegelapan

Kesasar Ya?

Sepulang dari panti asuhan, segerombolan 8 anak berniat hendak menengok temannya yang dirawat di RS. Al-Islamdi jalan Soekarno Hatta. 2 anak yang hanya punya kemampuan 50% tahu jalan mengajak lewat Kiara Condong. Ketika di sebuah perempatan, mereka terpisah. 2 anak tersebut menyebrang duluan, 6 anak yang lainnya masih di belakang. 2 anak tadi berhenti menunggu… Lanjutkan membaca Kesasar Ya?

Aku dan Jatuh Cinta (6-8)

Sebelum aku sadar, dering telepon telah berhenti, dan aku masih tertegun bersama cincin di kedua genggaman tangan. Mencoba mengingat apakah aku pernah menaruh cincin ini.  Dania… Nama itu tiba-tiba terlintas ringan. “Kok dia sih?” Buru-buru aku menepis pikiranku sendiri, melemparnya jauh-jauh sebelum aku merasa peduli pada gadis itu. Kembali ke permasalahan awal, mungkin aku memang… Lanjutkan membaca Aku dan Jatuh Cinta (6-8)

Kisah Cinta Kakman #1

Dua bulan bukanlah waktu yang lama bagiku tinggal di Cieunteung. Aku merasakan gundah ketika ku cium tangan Umi dan Abah, haru ketika mendekap Kak Ilham yang kini telah diterima baik oleh warga desa dan khawatir dengan keadaan Uloh nantinya setelah kepergianku. Hampir semua warga dusun tempat tinggalku berkumpul di rumah. Abah mengadakan acara pelepasan keberangkatanku… Lanjutkan membaca Kisah Cinta Kakman #1

Semangat para Pemenang

Aku Terus melaju Saat badai ujian menerpa tubuh yang lusuh Tapi hati ku takkan mudah rapuh Kadang lelah memeras peluh Tapi  jiwa semangat membunuh luluh Kakiku terus melangkah Seiring desah berserah Semangatku Semangat para pemenang Yang tak mematikan harapan Dan senantiasa berbaik sangka pada Tuhan Ikhtiarku Ikhtiar para pejuang Yang tak mudah melemas Yang tak… Lanjutkan membaca Semangat para Pemenang

Diterbitkan
Dikategorikan dalam KARFIKSI Ditandai

Aku dan Jatuh Cinta (5-8)

Dania pun pergi meninggalkanku yang masih diam seribu bahasa karena tak mengerti apa yang sebenarnya sedang terjadi. Malam, telah larut. Namun, kata-kata Dania tadi masih terngiang-ngiang di telingaku. Aku mencoba untuk melupakan, menganggap semua itu tak pernah kudengar. Namun usahaku sia-sia. Kata-kata yang membuatku bertahan dalam kondisi yang tak pernah aku inginkan, dari mana dia… Lanjutkan membaca Aku dan Jatuh Cinta (5-8)