Yo yo yo, ketemu lagi di tulisan gue yang rada-rada ngacapruk ini š Kali ini gue mau cerita tentang kucing. Yep, k-u-c-i-n-g, dibaca meong *salah ya?*
Masih berkaitan dengan sebuah makhluk yang bernama āC A B Eā, dibaca apa anak-anak? Apa? Sambel? Anak pintaaar… Sini kepalanya papah jitak dulu biar tambah pintar š
“Nggak selamanya becanda itu menyenangkan”, mungkin rada mirip kaya salah satu judul lagu *gue lupa itu aliran death metal atau dangdut?* yang judulnya “Tak Selamanya Selingkuh Itu Indah”.
Laki-laki penyandang disabilitas penglihatan ini sangat usil dan suka jahil. Karna kejailan dan keusilannya itu, sering kali membuat kesal teman dan orang-orang yang di usilinya. Pagi hari sabtu
Kisah ini terjadi ketika kami melakukan perjalanan dalam rangka hari internasional para penyandang disable, ketika itu kami bersama para penyandan disable yang lain berlayar menggunakan armada perang, kapal
Pada suatu wilayah, terdapat sebuah keluarga yang memang mempunyai kedekatan yang baik. Mereka salin mengerti keadaan setiap anggota keluarganya. Dalam keluarga tersebut terdapat ayah, ibu, tiga anaknya, dan
Andi terlambat pergi ke sekolah, ia tergesa-gesa dengan motornya. Sialnya ditengah jalan terjadi razia dadakan oleh polisi. Prriiittt.., motornya dihentikan oleh polisi. "Mana surat-suratnya!", kata polisi berkumis lebat.
Di sebuah perkampungan, ada seorang pemuda yang terkenal, namun bukan terkenal karena kelebihannya, tetapi karena kekurangannya.. Namanya Agis, tapi orang-orang memanggilnya dengan Agis Gagap, karena kelainan berbicaranya yang
Aman, dan Amun adalah tiga orang sahabat Netra yang setiap sore mengamen di sekitar Blok M. Tuntutan hidup dan nasib, mendorong mereka lebih memilih mencari uang ketimbang sekolah.