Seluk-Beluk Investasi Ruang Perkantoran

Jakarta, Kartunet.com – Geliat bisnis di tanah air yang kian signifikan, menjadikan banyak orang berpikir untuk berwiraswasta dengan modal yang sesuai dengan pilihan usaha yang ditekuninya. Selain sumber daya manusia dan jenis barang serta jasa yang ditawarkan seorang produsen, masalah lokasi tempat usaha juga perlu menjadi perhatian karena selain faktor imej juga letaknya yang strategis juga memiliki andil untuk melancarkan sebuah usaha. Untuk itulah banyak para orang yang menggeluti bisnis investasi penyewaan ruang perkantoran atau yang biasa dikenal dengan office space. Bagi Anda yang tertarik untuk menyewa sebuah ruang perkantoran untuk usaha Anda, maupun memang berniat untuk menjalani bisnis di bidang penyewaan ruang perkantoran, ada baiknya jika Anda menengok seluk beluk kelebihan serta kekurangan usaha investasi ruang perkantoran berikut ini.


 


Iklim perekonomian nasional yang bersahabat belakangan ini menjadikan demand atau permintaan akan ruang perkantoran yang mumpuni kian meningkat pesat. Bahkan, menurut sebuah survei menyebutkan bahwa kebutuhan akan sebuah office space meningkat hingga 91,96 persen dan mencapai rekor tertinggi dari sejak tahun 1997.


 


Mungkin sebagian besar orang masih awam mengenai jenis ruang gedung perkantoran. Berikut pembagian jenis gedung perkantoran di kota besar yang dipilah berdasarkan kualitasnya.


 


Grade A


 


Gedung perkantoran yang dikategorikan sebagai grade A yaitu sebuah gedung niaga yang berukuran besar dan luas, memiliki area lobi yang memadai serta dihuni oleh beberapa perusahaan multinasional besar. Harga sewanya tentu sangat tinggi karena biasanya berada dekat pusat niaga dan perkotaan yang strategis.


 


Grade B


 


Gedung niaga yang masuk kedalam kelas grade B ini hampir tidak ada bedanya dengan gedung grade A, namun saja jumlah lantainya lebih sedikit. Dilengkapi dengan lobi yang cukup sebagai akomodasi setiap orang. Harganya biasanya relatif lebih terjangkau dan biaya sewa biasanya memiliki peraturan yang lebih fleksibel.


 


Grade C


 


Gedung perkantoran grade C ini biasanya ditempati oleh para instansi pemerintahan atau departemen tertentu. Jumlah lantai yang lebih sedikit dan juga tentunya harga sewa yang jauh lebih murah daripada gedung ruang perkantoran grade B.


 


 


Dalam bukunya yang berjudul Menjadi Kaya Melalui Properti, Panangian Simanungkalit menyebutkan beberapa kelebihan serta kekurangan bisnis investasi ruang perkantoran. Berikut kutipannya.


 


Kelebihan


 


1. Tingkat permintaan yang tinggi akan sebuah ruang perkantoran di CBD atau Central Business District membuat bisnis ini tak pernah tidur.


 


2. Selama angka perekonomian masih bergerak tentu saja demand akan sebuah office space tetap di angka yang signifikan.


 


3. Capital Gain ruang perkantoran lebih tinggi daripada tanah kosong dan rumah sewa. Yaitu sebesar 7 persen hingga 12 persen capital gain, tentunya tergantung dari letak dan lokasinya serta kualitas ruang perkantoran itu sendiri.


 


4. Jangka penyewaan yang lebih lama dan fleksibel yakni sekitar 4 tahun yang jauh lebih lama daripada rumah sewa yang biasanya hanya 2 tahun sewa saja.


 


5. Office space biasanya bukan saja sebagai tempat berniaga, tapi juga sebagai sarana image positioning atau peta sebuah citra dari suatu badan usaha. Semakin mumpuni ruang perkantoran jelas akan menggambarkan sebuah kondisi badan usaha yang bonafid.


 


6. Biasanya perusahaan yang kerap berpindah tempat membuat sebuah opini publik yang tentunya tidak baik. Oleh karenanya bisnis penyewaan ruang perkantoran ini masih banyak peminatnya.


 


Kekurangan:


 


1. Bisnis investasi sewa ruang kantor sangat tergantung dengan laju perekonomian nasional. Terlihat pada kondisi di tahun 2008 dimana terjadi krisis ekonomi global menyebabkan banyak perusahaan yang merugi. Perusahaan banyak yang mengalami penurunan pendapatan bahkan mengalami kebangkrutan. Bagi perusahaan yang merugi dan mengalami penurunan pendapatan mungkin saja hanya berpindah sewa ke gedung perkantoran yang harga sewanya lebih murah serta kualitas yang sesuai harga sewa. Tapi bagi perusahaan yang mengalami kebangkrutan signifikan tentu akan berhenti menyewa ruang kantor. Kondisi yang tidak stabil itulah yang perlu diperhatikan.


 


2. Investasi ruang kantor kurang diminati investor karena biasanya pada saat ruang kantor tidak ada penyewa tentu saja ruang tersebut tidak boleh ditempati selain untuk tujuan berniaga. Lain halnya dengan investasi apartemen atau rumah sewa yang lebih fleksibel untuk dihuni kapan saja.


 


3. Peraturan biasanya lebih ketat karena para investor harus mengikuti semua peraturan dari property management karena berhubungan dengan sewa dan juga pemeliharaan segala utilitas ruang kantor tersebut.


 


Semoga gambaran ini sedikit banyak memberikan Anda wacana singkat tentang seluk beluk berinvestasi ruang kantor. Selamat berwirausaha. Hendro


 


Kirimkan info atau pertanyaan seputar dunia keuangan dan bisnis ke email: redaksi@kartunet.com

Last Updated on 4 tahun by Redaksi

Diterbitkan
Dikategorikan dalam RAGAM Ditandai

Oleh Hendro Utomo

satu hal yang menarik adalah saya seorang tunanetra sekaligus marketing supervisor serta copywritting

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *