“HAH?? Ya ampun…,” keluh Yudith begitu mendapati namanya dalam daftar panjang barisan nama-nama yang masuk kelas XI-IPA. Lebih kaget lagi ketika dia tahu namanya berada di baris terakhir di kolom XI-IPA 1. Dia masuk sarang macan! Dia kenal semua nama anak-anak pandai itu! Semua anak yang ikut olimpiade sains berkumpul jadi satu dalam kelasnya! Oh,… Lanjutkan membaca Drea-Cho
Tag: cerpen
Kata Sakti
“Belajar yang rajin, kejar mimpi-mimpu.” Pesan terakhir ibu kala menyapihku untuk pergi mengejar mimpi-mimpi itu. Mimpi yang tidak sengaja ibu lihat dibalik pintu kamarku. Sederhana, tanpa banyak kata atau polesan warna-warna. Sebuah kata sakti yang sangat mujarab dan dapat menyembuhkan penyakit kebodohan, kemalasana maupun kepikunan. Setiap elemen akan kau temukan kata itu, singkat dan sangat… Lanjutkan membaca Kata Sakti
Warnai Hitam Putih Duniaku
Sudah lamaran pekerjaan ke 39 yang dikirim Indra tapi sampai sekarang Indra tak kunjung mendapat pekerjaan. Surat keterangan sehat selalu menjadi kendala utama bagi Indra. Buta Warna itulah kendalanya. Setiap saat gagal pada tahap seleksi kesehatan dia hanya bisa masuk kamar dan mengigat kejadian 4 tahun lalu, “Kalau kamu sudah sukses dan memang bisa menafkahi… Lanjutkan membaca Warnai Hitam Putih Duniaku
Mimpi Buruk Sekali
Mimpi buruk itu menyelinap masuk begitu saja di kesunyian tidurku tanpa permisi, tanpa sungkan dan basa-basi. Seolah tidurku adalah sebuah bangunan rumah singgah dan ia gelandangan yang bisa singgah kapan saja ia mau, apakah di siang paling bolong atau di larutan malam paling dingin dan pekat. Ia tidak memperdulikan apakah aku menerimanya dengan sabar atau… Lanjutkan membaca Mimpi Buruk Sekali
Dua Rupa Langit
Lelaki itu bernama Langit. Ia muncul kembali setelah sekian lama menghilang dari peradaban kami. Dulu ia kakak kelasku, di sekolah ini. Semenjak kehilangannya yang misterius itu, tak ada lagi siswa yang berani naik ke loteng sekolahan itu. Dan kini ia muncul kembali, dalam balutan seragam putih abu-abu yang tak lagi cling. Kemeja putihnya sudah mendekati… Lanjutkan membaca Dua Rupa Langit
Selembar Foto
Biar saja foto itu masih disimpan di handphonenya. Biar saja foto itu masih bersarang di album profil facebook-nya. Biar saja semua file berisi foto-foto kenangannya tersusun lengkap dan rapi dalam folder-folder laptopnya, menjadi sesuatu yang diabadikan, dan selalu dikenang. Karena mungkin, ia masih mencintainya. Karena mungkin, perempuan itu sangat berarti untuknya. Aku masih bersedia menemaninya.… Lanjutkan membaca Selembar Foto
Tuhan Saja Yang Baik
Ombak begitu tingginya pagi itu, lambaian angin seperti tangan yang mencengkeram siapa saja yang mendekatinya. Bahkan angin mulai mencari korban cengkramannya sebagai sesembahan pengabdiannya. Namun tidak ada satupun orang yang berani keluar dari gubuk-gubuk kayu jati berdinding bilik, atau sekedar menengokkan mukanya. Sangat sepi tidak seperti biasanya, hilir mudik nelayan yang biasanya membawa hasil tangkapan… Lanjutkan membaca Tuhan Saja Yang Baik
Sepasang Mata Coklat
Aneh, aku merasakan sesuatu yang bergemuruh dalam dadaku. Detak jantung yang lebih cepat dari keadaan normal. Apa yang sekarang kurasakan itu menandakan ketidakwajaran? Kurasa tidak. Ini adalah sebuah getaran yang dulu sering kurasakan, ia mengalir begitu saja saat aku menatap sepasang mata coklat miliknya. Binar mata yang bercahaya. Seakan-akan pancarannya menembus seluruh lapisan kulitku, perlahan… Lanjutkan membaca Sepasang Mata Coklat
Dengarlah walau Engkau Tak Bisa Mendengar
Akhirnya gerbang sekolah terlihat walau beberapa kendaraan sedikit menghalangi pandanganku. Ku deraskan langkahku. Tak kudapati keramaian, mungkin hari masih terlalu pagi. Belum tampak lalu lalangnya penghuni sekolah ini, tapi dari jauh kulihat ada seseorang yang sedang duduk termenung di bangku panjang depan kelasku. Ternyata Reza, sahabat karibku yang penyabar. ”Assalamualaikum Za !” ”Eh… Walaikumsalam.” Reza… Lanjutkan membaca Dengarlah walau Engkau Tak Bisa Mendengar
Dua Ibu
Tuhan memberiku dunia yang hening Dan ternyata keheningan adalah pilihan terbaik Tuhan bagiku Dalam hening aku belajar untuk tidak merasa sepi Kerena hening bukan berarti sendiri Aku mencintai kesendirian. Kesunyian. Sepi adalah teman terbaik. Karena disanalah aku menemukan kedamaian. Sepi dalam keheningan bukan berarti sendiri. Ada yang setia bersamaku dalam keheningan, dia adalah Tuhan,… Lanjutkan membaca Dua Ibu