[Thomas Uber Cup 2014] Bangkit Indonesia !!

[Jakarta, Kartunet.or.id] Gagal sudah harapan masyarakat Indonesia untuk melihat piala Thomas kembali ke tanah air setelah 12 tahun lepas dari genggaman.  Kekalahan menyakitkan 3-0 dari tim Thomas Malaysia di semifinal seakan akan “menampar” tim Indonesia yang digadang gadang menjadi juara dengan status unggulan pertamanya. Begitupun tim Uber Indonesia yang gagal memenuhi target semifinal setelah dikandaskan tim tuan rumah India 3-0 dibabak perempatfinal.

Kekalahan tersebut memang sebuah kejutan di ajang 2 tahunan ini. Tim Thomas Malaysia yang dibelit masalah internal mulai dari tidak dipanggilnya koo kean keat (partner Tan Bon Heong – pernah peringkat 1 dunia) sampai kendala nonteknis ketika matinya lampu saat mereka berlatih. Namun dengan luar biasanya mereka tetap fokus sehingga mengatarkan tim harimau malaya ke final pertama sejak 12 tahun lalu. Tim Uber India yang telah menjadi kekuatan baru bulutangkus dunia untuk pertama kalinya lolos ke semifinal setelah mengalahkan finalis Asian Games 2010 Thailand di babak penyisihan dan Indonesia di perempatfinal.

Regenerasi

Regenerasi adalah permasalahan klasik dari PBSI sejak bertahun-tahun lalu. Kekalahan ganda putra nomor 1 dunia Muhammad Ahsan/Hendra Setiawan oleh ganda Malaysia Tan Bon Heong/Hoon Tien How menjadi sinyal bahwa Indonesia harus cepat mencari pengganti yang sepadan. Seperti yang kita ketahui hanya Hendra/Ahsan dan Tontowi/Liliyana menjadi andalan untuk mendapat gelar di event berlevel Super Series (SS)/Super Series Premier (SSP). Ini semakin membuktikan macetnya regenerasi pebulutangkisan Indonesia. Jauhnya Gap antara pemain utama dan pelapis merupakan masalah serius yang harus dibenahi PBSI.

Indonesia memiliki bagitu banyak talenta yang mungkin bisa diandalkan  2 – 4 tahun kedepan. Nama – nama beken yang sukses di level junior seperti Ihsan Maulana Mustofa, Gloria EW., Eko Allfian, Melati Daeva, Edi Subaktiar, Ronald Alexander, Shella Devi, dan Anggia  diharapkan bisa mengganti tongkat estafet para senior mereka kedepan.  Disamping para atlet yang masih yunior seperti Jonathan Christie, Gregoria Mariska, Fitriani, diharapkan dapat cepat bersinar di level senior.

Bangkit !

Saatnya kita bangkit! lupakan kekalahan ini, saatnya mengejar ketertinggalan dan bekerja keras dengan disiplin tinggi untuk kembali membangkitkan kejayaan bulutangkis Indonesia.

Kami tahu PBSI telah bekerja keras dengan menerapkan sistem baru untuk memaksimalkan prestasi atlet melalui bidding sponsor dan memulangkan pelatih berkualitas Indonesia dari luar negri.

Kami tahu para atlet telah berjuang demi nama Indonesia yang berada di punggung mereka, lewat semangat juang, kegigihan dilapangan dan pantang menyerah.

Dan seluruh dunia harus tahu bahwa kami pecinta bulutangkis akan terus mendukung tim Indonesia untuk dapat meraih hasil terbaik lewat teriakan, cinta dan doa.

 

Saatnya Bangkit!!   Penulis :Trias Nurhidayat (@triasnh) Bulutangkis Lovers

Last Updated on 5 tahun by Redaksi

Oleh Trias Nurhidayat

Akuntan, staf pengurus Kartunet Community.

4 komentar

  1. Padahal gue udah bela-belain nggak nonton, soalnya kalau gue nonton biasanya kalah 😛

  2. yes, bangkit! Selain masalah regenerasi juga adamasalah mental juara yang sudah lama hilang bro.. Dan bagaimana will pemerintah untuk mau memajukan bulutangkis ini. Sebab ini olahraga yang sangat murah lho. Cuma butuh raket dan shuttle kock yang harganya tidak mahal. Jadi ini olahraga rakyat. Tiap orang bisa memainkannya, tapi kecuali buat tunet, boleh main audiogame-nya aja. hehe. tapi kita semua pasti bangga dengan prestasi olahraga kita. bangkit! 🙂

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *