Jakarta, Kartunet.com – Sulap adalah sebuah pertunjukan seni yang disertai dengan trik dalam memainkan alat. Hal inilah yang menjadikan sulap dapat membuat heran penontonnya akan rahasia dibalik penyajiannya. Indonesia memiliki banyak pesulap berbakat, sebut saja Deddy Corbuzier atau Uya Kuya. Mungkin belajar sulap terasa lebih mudah bagi mereka karena pancaindera yang mereka miliki befungsi dengan sempurna. Lantas, apakah tidak mungkin seorang penyandang disabilitas dapat menguasai trik sulap? Keterampilan seorang tunanetra yang bernama Yudi Hermawan (18) ternyata menjawab semua ini sekaligus membuktikan kepada masyarakat luas bahwa penyandang disabilitas pun memiliki kemampuan dalam memainkan trik sulap.
Wawan sapaan akrabnya, saat ini ia melewati hari-harinya sebagai pegawai swasta. Awal mempelajari sulap adalah suatu hal yang tidak disengaja menurut Wawan, bergabungnya di Persatuan Penyandang Cacat Indonesia (PPCI) telah mengantarkan Wawan kepada seorang instruktur sulap yang bernama Dadi. Pria kelahiran 28 Juli 1993 ini diperkenalkan kepada Dadi oleh Alam (pengurus PPCI) dan Siswadi (Ketua PPCI), secara kebetulan Dadi mencari penyandang disabilitas yang masih muda saat itu dan ternyata Wawan adalah orang yang tepat. Wawan tidak sendiri, ia pun mengajak Zulfikar, Senna Rusli, Ogi, Oki Kurnia, Karina Fitri dan Nur Cholida yang ikut juga mengasah ketrampilan mereka dengan trik-trik sulap dibawah asuhan Dadi sekalipun mereka adalah penyandang disabilitas netra. Semangat Wawan mempelajari sulap tentu tumbuh berkat teman-temannya.
Pelatihan sulap selama dua minggu yang dilalui Wawan ternyata tidak sulit, dalam waktu yang relatif singkat itu Wawan berhasil menguasai beberapa trik sulap yang siap ia tunjukkan kepada orang lain.
Dibekali beberapa trik sulap yang sudah Wawan kuasai, dengan percaya diri ia tampil perdana memainkan alat-alat sulapnya di acara Gemari TVRI pada Mei lalu. Tentu saja ini menjadi kebanggaan sendiri bagi Wawan karena keterampilan sulap yang baru ia pelajari ternyata mampu membawanya ke layar televisi. Trik-trik yang ia mainkan pun sukses memikat penonton, dengan lihai Wawan memainkan alat-alatnya seperti merubah tongkat menjadi bunga, dompet yang dapat mengeluarkan api, pita yang berubah menjadi bunga, menghilangkan uang dengan magic box, serta menusuk uang koin dengan pulpen namun uang tersebut tidak bolong sedikitpun.
Trik sulap yang sama pun dihadirkan Wawan sebagai jurus untuk menghibur penonton di acara buka bersama Kartunet dengan Detik.com Agustus lalu. Wawan mengakui perasaan gugup menghantuinya ketika pertunjukkan baru dimulai, apalagi jaraknya dengan penonton begitu dekat pada saat pertunjukkan di acara buka bersama kartunet dengan Detik.com. Kesulitan pun sempat terlintas karena Wawan belum terbiasa dengan alat-alat sulapnya yang membutuhkan kecekatan tangan. Tapi apapun yang terjadi Wawan harus tampil maksimal, dan dengan percaya diri Wawan bisa mengatasinya dan alhasil ia sukses menghibur penonton yang hadir.
Wawan sendiri menganggap pelajaran sulap yang ia dapat ini adalah sesuatu yang tidak sulit, hanya saja dibutuhkan kelincahan tangan dalam memainkan alat yang dipadukan dengan kreatifitas, alat-alatnya sendiri pun sudah aksesibel sehingga memudahkan penyandang disabilitas untuk mempelajari sulap.
Di tengah kelangkaan penyandang disabilitas yang memiliki ketrampilan tersebut, Wawan merasa bangga bisa menunjukkan kemampuannya yang dapat membuka hati masyarakat luas bahwa penyandang disabilitas pun memiliki kemampuan setara dengan orang biasa pada umumnya. Wawan pun menginginkan teman-teman disabilitas yang lain turut mempelajari sulap karena sulap merupakan hal sepele yang mudah dikembangkan. (Laras)
Editor: Herisma Yanti