Dan Air pun Menjadi Gosong

 

Jika kalian pernah mendengar lelucon ada orang yang memasak air sampai gosong, mungkin saya adalah salah satu orang yang melakukannya. Sangat membahayakan, dan semoga tidak terulangi lagi.

 

Ceritanya begini. Malam Ahad ini, seperti biasa saya harus menjaga rumah. Ibu pergi ke pengajian Ahad malam, sedangkan Simbah sudah tidur selepas isya tadi. Saya memilih untuk membuka buku Bank Soal TOEFL yang tadi saya beli siang di salah satu toko buku di Jogja. Setelah beberapa saat belajar, saya kemudian berjalan ke dapur dan berniat membuat energen. Olala, ternyata airnya habis dan saya memutuskan untuk memanaskan air. Sembari menunggu airnya mendidih, saya kembali belajar TOEFL.

Karena keasyikan belajar (Listening Com), saya benar-benar melupakan air yang saya didihkan. Saya pun tidak mendengar ada bunyi air mendidih karena volume listening saya putar ke tingkat yang lumayan tinggi. Tiba-tiba saya terhenyak, saya kemudian berlari ke dapur dan ternyata…Ya Allah, ceret sudah berubah warna dan yang paling mengerikan plastik tutup di atas ceret sudah meleleh. Saya segera mematikan dan membawa ceret itu ke luar rumah. Saya khawatir jika hasil pembakaran itu akan menghasilkan gas beracun.

Sesaat kemudian, saya lantas beristighfar karena kecerobohan saya, dan bersyukur karena tidak terjadi hal-hal yang lebih buruk dari itu. Ada dua sebab, pertama karena sifat saya yang pelupa, dan kedua karena keasyikan belajar sehingga melupakan kewajibannya.

Semoga ada manfaat dari kejadian ini. Aamiin.

Last Updated on 8 tahun by Redaksi

Oleh dwitya sobat ady dharma

alumni Pascasarjana UNY jurusan Pendidikan Luar BIasa UNY. Sekarang bekerja di Center for Studies on Inclusive Education.

1 komentar

  1. mungkin salah satu yang dapat kita pelajari adalah kesalahan atau kelalaian dapat dilakukan oleh siapa saja. apakah dia penyandang disabilitas atau non-disabilitas, sama-sama dapat melakukan kesalahan. tapi tiap orang punya hak untuk dimaafkan bukan? Jadi buat teman-teman yang disabilitas, jangan menggunakan factor disabilitas sebagai alas an ketika melakukan kesalahan. sebab sifat lupa dapat dimiliki tiap orang.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *