Seorang Di Tepi Jalan

Seorang di tepi jalan tersenyum padaku pagi ini
Sapa hangatnya cairkan suasana hari
Kaca mata hitam dan tongkat kayunya usik benak hati
Percakapan otak pun kembali beraksi

 

Tak pernahkan ia mengeluh?
Tak pedulikah ia akan setiap riuh?
Tak malukah ia ketika jatuh?
Tak adakah ia merasa dunia jauh?

 

Bukan alasan tak bisa melihat, tak bisa merasa
Hati bicara habis perkara
Betapa murni ketika elok rupa tak lagi jadi patok utama
Betapa indah ketika hati menjadi penentu segala

 

Tak bosankah ia hidup dengan hanya satu warna?
Tak sedihkah ia ketika orang panggil dia tidak dengan nama?
Tak inginkah ia melihat dunia?
Tak inginkah ia melihat dirinya?

 

Tak bisa beda gelap terang
Hanya rasa sedih senang
Kau bilang Tuhan tak pernah memberi kurang
Terimakasih pada-Nya terucap malam ke siang

 

Dia tersenyum lagi
Dia bilang selamat pagi
Selamat menjalani hari
Sampai jumpa kemudian nanti

Last Updated on 11 tahun by Redaksi

1 komentar

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *