Tips Mengikuti SNMPTN 2013

Jakarta, Kartunet.com – Hari-hari belakangan ini pelajar SMA dan sederajat  tingkat akhir tentu sedang bersiap-siap untuk memilih perguruan tinggi. Bagi calon mahasiswa yang memutuskan untuk masuk perguruan tinggi swasta, mungkin tak akan ada masalah berarti. Namun, persiapan ekstra diperlukan jika berniat masuk perguruan tinggi negeri yang kapasitasnya terbatas. Berikut akan dibahas beberapa jalur masuk PTN yang berlaku tahun 2013, khususnya untuk seleksi tanpa tes.

Pada tahun 2013, ada sedikit perubahan untuk sistem seleksi masuk PTN dari tahun sebelumnya. Saat ini ada tiga jalur yang dibuka untuk menyaring calon mahasiswa masuk PTN yaitu Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan jalur mandiri perguruan tinggi. Tiga jalur tersebut berfungsi untuk merekrut mahasiswa reguler dan berlangsung saling berurutan.

Baca:  Kursi Parlemen untuk Penyandang Disabilitas

SNMPTN adalah jalur masuk PTN tanpa tes. Tahun lalu, SNMPTN ini dikenal sebagai SNMPTN jalur undangan. Berdasarkan undang-undang Perguruan Tinggi, seleksi nasional ini tidak dipungut biaya sama sekali. Peluang masuk juga cukup besar karena pemerintah menetapkan kuota 50% dari total kapasitas tiap PTN. Parameter diterimanya calon mahasiswa lewat jalur SNMPTN adalah dari prestasi selama lima semester (dari kelas 10 sampai 12), rekomendasi sekolah, dan hasil Ujian Nasional. Maka, bagi yang ingin masuk lewat jalur ini, perlu optimal mengerjakan soal UN. Apabila tidak lulus UN, sebagus apapun hasil rapor dari kelas 10, tak dapat lolos jalur SNMPTN.

Mekanisme masuk jalur SNMPTN adalah lewat kepala sekolah yang memasukkan data siswa ke Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) sebagai data acuan seleksi. Nanti siswa akan diberi user dan password untuk mengakses data berdasarkan Nomor Induk Siswa. Selanjutnya, siswa dapat memilih maksimal dua PTN dengan tiap PTN hanya diperbolehkan memilih dua jurusan. Pengurutan PTN dan jurusan yang dipilih pada tiap PTN menentukan skala prioritas, sebab seleksi akan dilakukan dua tahap. Pada tahap pertama, penyaringan akan dilakukan di PTN yang diurutkan lebih dulu. Apabila kualifikasi siswa tidak terpenuhi pada tahap pertama, maka akan dilanjutkan pada PTN yang masuk di daftar kedua.

 Tips memilih skala prioritas PTN yaitu dengan menempatkan PTN dan jurusan berdasarkan rasio peminat dengan kapasitas serta kualitas. Tempatkan PTN yang dinilai memiliki kualitas lebih baik dengan rasio peminat yang tinggi pada skala prioritas, baru PTN dan jurusan yang memiliki peluang lebih besar di urutan berikutnya. Namun jangan salah, tidak semua jurusan di PTN bagus memiliki rasio peminat tinggi dan begitu pula sebaliknya.

Baca:  Selama Itu Baik, Lakukanlah!

Misal kamu memutuskan untuk skala prioritas adalah Universitas Indonesia. Tentukan dua pilihan jurusan yang akan kamu pilih. Tempatkan urutan jurusan berdasar pada rasio peminat dan korelasi dengan minat kamu. Jangan pilih jurusan asal masuk tapi tak kamu suka, karena hanya akan menghasilkan penyesalan. Apabila kamu ingin masuk jurusan Hubungan Internasional, jangan tulis jurusan Akutansi pada pilihan kedua. Ambil jurusan yang lebih kecil rasio peminatnya seperti Sastra. Sebab dari segi ilmu dan lulusan ada keterkaitan antara jurusan HI dan Sastra, terutama jika ingin berkarir sebagai diplomat. Sama halnya jika ingin memilih jurusan Akutansi, pilihlah di urutan kedua Manajemen yang punya rasio lebih kecil. Beda halnya jika kamu memilih jurusan yang memang punya rasio cukup kecil, pilihlah alternatif jurusan dengan rasio yang seimbang atau alternatif jurusan yang tak terkorelasi tapi kamu masih suka.

Begitu juga dengan pemilihan PTN kedua. Tulis PTN yang sekiranya punya rasio agak lebih kecil seperti UNJ atau Undip. Jangan tempatkan ITB atau UGM pada pilihan kedua setelah UI, karena memiliki rasio peminat yang relatif seimbang; kecuali jika Anda benar-benar ingin berjuang. Beda ketika kamu menginginkan UNJ sebagai prioritas pertama. Pilih PTN kedua dengan rasio yang seimbang atau jika tak berminat masuk ke PTN lain, dapat dikosongkan. Yang jelas, jangan tulis PTN kedua dengan rasio peminat yang lebih besar. Itu sama dengan PHP alias Pemberi Harapan Palsu namanya.

Apabila berminat mengikuti jalur SNMPTN, segera hubungi kepala sekolah atau guru Bimbingan Konseling untuk menanyakan apakah Anda memenuhi persyaratan untuk ikut. Biasanya, hanya deretan 10 siswa  teratas secara prestasi akademik dan nonakademik yang diikutsertakan. Sekitar bulan Februari, pendaftaran untuk memilih PTN dan jurusan akan dimulai untuk jalur SNMPTN, sedangkan pengumuman pada bulan Mei. Jangan lupa setelah menentukan pilihan dan mendaftar, banyak-banyaklah berdoa dan fokuslah pada Ujian Nasional. Nah, jika tidak memenuhi syarat atau sudah ikut SNMPTN tapi tidak dapat PTN yang diharapkan, masih ada jalur ujian tes tertulis yang akan dibahas pada artikel berikutnya. (DPM)

Baca:  Syarat Difabel ikut SNMPTN di revisi

Editor: Muhammad Yesa Aravena

Bagikan artikel ini
Dimas Prasetyo Muharam
Dimas Prasetyo Muharam

Pemimpin redaksi Kartunet.com. Pria kelahiran Jakarta 30 tahun yang lalu ini hobi menulis dan betah berlama-lama di depan komputer. Lulus dari jurusan Sastra Inggris Universitas Indonesia 2012, dan pernah merasakan kuliah singkat 3 bulan di Flinders University, Australia pada musim semi 2013. Mengalami disabilitas penglihatan sejak usia 12 tahun, tapi tak merasa jadi tunanetra selama masih ada free wifi dan promo ojek online. Saat ini juga berstatus PNS Peneliti di Puspendik Balitbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Kunjungi blog pribadinya di www.dimasmuharam.com.

Articles: 313

One comment

  1. Jadi inget saat zaman SPMB dulu yang dijalani 2 kali (2004 dan 2005) yang disini dikenal dengan SNMPTN dan sekarang apa ya namanya? Soalnya namanya berubah-ubah melulu.

    Sedikit tips dari saya,

    ikutilah bimbel yang relevan dengan ini,

    ukur kemampuan dengan mengikuti try out di bimbel tersebut,

    carilah bakat dan minatnya masing-masing, bila perlu lakukalah psikotes untuk penjurusan.

    rajin-rajinlah belajar dan tantanglah diri untuk menggapai mimpi bahkan yang mustahil sekalipun.

    Malam sebelum ujian, baca saja tanpa menghapal, lalu langsung tidur.

    Datanglah tepat waktu,

    Jawablah dengan jujur, tanpa menyontek.

    Saya berkomentar disini, karena sebentar lagi, sepertinya mau ujian masuk untuk perkuliahan ya? di tahun 2014 ini. Semangat ya semua.

Leave a Reply