NAGA SANG PREMAN JALANAN

–     Haiii Kartuneters. Apa kabar?

–     Kali ini saya akan mencoba membuat sebuah resensi. Tapi bukan resensi buku, yaa. Melainkan sebuah resensi novel pada platform novel online Fizzo.

–     Ya, Fizzo adalah sebuah platform yang banyak dihindari oleh kebanyakan orang. Stigma bahwa Fizzo sering kali memunculkan rekomendasi novel 18+ pastinya cukup mengganggu banyak orang. Namun yang harus diketahui adalah, sering kali platform sejenis Fizzo akan memberikan rekomendasi produk mereka berdasarkan banyaknya pencarian atau pembacaan produk tersebut. Dalam hal ini tentu saja novel, ya. Jadi, bisa jadi Fizzo tidak secara sengaja memberikan rekomendasi novel tersebut. Namun pembaca Fizzo yang secara tidak sadar memberikan rekomendasi terhadap buku tersebut untuk disarankan.

Baca:  I Am Star, Bentuk Ekspresi Penyandang Autisme

–     Nah, kali ini, ada satu novel yang bagus dan membuat saya cukup candu untuk membaca terus kelanjutannya. Novel itu berjudul Naga Sang Preman Jalanan. Sebuah novel yang ditulis oleh Mahendra Hendra ini menceritakan kehidupan seorang preman jalanan mantan narapidana yang ingin mengubah jalan hidup dia dan teman-temannya menjadi lebih baik.

–     Tokoh utama yang bernama Gana ini mengingatkan saya pada tokoh terkenal jawara Betawi, yaitu Si Dul. Meskipun ada banyak sekali hal yang membedakan, namun latarnya mengambil kebudayaan Betawi yang sangat kental, dengan penjelasan-penjelasan yang cukup rinci mengenai kebudayaan terutama ilmu silatnya yang cukup seru untuk dinikmati, saya selalu membandingkannya dengan si Dul. Gana juga merupakan seorang lulusan pesantren yang bercita-cita menjadi seorang ustadz. Hanya karena satu kejadian penting pada kehidupan gana, yang membuatnya harus terjun dan terjerumus pada dunia premanisme.

–     Dengan alur yang cukup baik dan tidak bertele-tele, membuat pembaca tidak akan bosan membaca novel ini berlama-lama. Selain stigma di atas mengenai Fizzo, ada banyak penulis Fizzo juga yang menulis novel dengan alur yang berputar-putar agar lebih banyak bab yang bisa di-update setiap hari. Tentu saja ini salah satu novel yang tidak seperti itu, yaa. Penulisnya begitu lancar membuat alur, menyambung satu kejadian ke kejadian berikutnya.

–     Karena novel ini adalah novel yang di-update setiap hari, alurnya terus bertambah untuk menceritakan kehidupan Gana dari hari ke hari.

 

Gana tentu saja tidak sendirian. Selalu ada orang-orang yang memiliki banyak inspirasi untuk menginspirasi para pembaca:

  • Komar: Seorang raja rampok dari Bekasi ini memiliki nama lengkap Sumarsono. Orang tinggi besar, dengan rambut gondrong ini sering kali membuat orang ketakutan. Namun karena dia seseorang yang sangat loyal dan setia, sering kali dia menyampaikan kutipan-kutipan aneh tentang sahabat dan kesetiaannya. Dia juga orang yang sangat konyol dan menyebalkan.
  • Udin: atau Syahrudin adalah pasangan dari Komar. Sering kali mereka dikenal dengan satu nama yaitu Komarudin. Dua orang tangan kanan Gana sang pemimpin Naga. Udin memiliki karakter yang lebih serius dibanding Komar. Dia adalah tangan kanan Gana untuk menyelesaikan hal-hal yang lebih administratif dan formal. Udin juga dikenal lebih mengikuti cara pemikiran Gana.
  • Ahnad Fuadi: Dia adalah seorang penyerang Gana di depan. Kemampuannya bermain silat tentu saja tidak diragukan. Namun selain bermain silat, Fuad juga adalah seorang juragan tempe yang sukses. Sebagai penyerang Gana, Fuad pernah memiliki luka yang cukup parah sehingga dia harus sedikit mengurangi aktivitasnya di kelompok ini.
  • Badri Panki: Seorang polisi yang berdiri di belakang Gana untuk menyerang dengan senjata api. Banyak kejahatan-kejahatan yang akhirnya diselesaikan oleh Badri dibantu oleh kelompok Naga. Di balik kekuatan dan keberanian sang polisi ini, ada luka yang terus menghantuinya. Perselingkuhan, pengkhianatan yang begitu menghancurkan Badri.
  • Shila Anjani: Seorang anak perempuan dari bapak angkat Gana, yang kemudian dijodohkan dengan Gana. Istri Gana ini sangat pencemburu, sok tahu, dan sangat keras kepala. Perjuangannya untuk mengetahui bagaimana masa lalu Gana sangat menguras emosi. Dengan kecerdasan dan kemampuannya untuk membuat orang lain mengikuti apa yang dia mau, membuat saya tidak tahu dia ini tokoh protagonis atau antagonis. 😊
Baca:  Review singkat, Novel Bunga di Batu Karang

Tentu saja masih banyak tokoh lain pada novel ini yang tidak bisa saya tulis satu persatu. Namun, Inspirasi mereka sangat keren untuk terus diikmati.

 

Berikut adalah link untuk kartuneters yang ingin mebaca, ya:

…seorang pemuda bertatto naga mantan napi yang memimpin beberapa pria yang bernasib sama dengannya. Merekrut para preman jalanan dan jawara Betawi yang di lupakan untuk menjadi sebuah kelompok yang bisa menguasai Jakarta. Perjuangan dan perjalanan hidup Abdul Gana dan sahabatnya untuk merubah nasib mereka yang di kucilkan masyarakat menjadi masyarakat yang di hormati.

Naga Preman Jalanan oleh Mahendra hendra

Bagikan artikel ini
Banyu Kanila
Banyu Kanila

Kerunutan berfikir adalah sebuah cita-cita dan pembelajaran seuur hidup. Menulis adalah cara menyampaikan cerita sebagai sejarah. Membaca adalah cara mengenali dunia jauh lebih dalam.

Articles: 10

3 Comments

  1. menarik juga itu. Cuma, ya baca2 di Kartunet aja udah banyak menyita waktu sih. btw, jadi kepikiran. Bagaimana ya kita memilah antara cerita fiksi dan kejadian sebenarnya dalam sejarah? bisa aja ga sih sejarah yang tak ada saksi hidupnya lagi itu ternyata cuma cerita fiksi? ok mungkin bisa divalidasi dengan adanya artefak seperti reruntuhan atau barang2 peninggalan lainnya. tapi gimana kalau ternyata yang tertulis di kitab-kitab itu lebih banyak unsur fiksinya? misal seperti drama yang sebetulnya fiksi tapi pakai unsur-unsur sejarah di dalamnya. wk wk wk.

Leave a Reply