CITRA LEMBAYUNG

Udara di rumah itu berubah drastis. Aroma hujan yang tadinya sangat disukai Aba kini mengembalikan pada peristiwa 40 tahun lalu. Suara letupan seperti mercon, dan teriakan-teriakan orang-orang yang marah dan tangisan minta tolong Emak membawa suasana hati Aba tak menentu. Dalam lubuk hatinya, ia ingin melihat apa yang terjadi waktu itu, hanya saja Aba memang terlahir tidak melihat. Sejak dilahirkan, hingga sekarang Aba tetap memendam luka dalam ingatannya. Suara parau Emaknya, mengiringi hidup Aba selama ini. Hingga Putri satu-satunya mengingatkan kembali ke masa itu.
#Cerpen #KisahKlasikMasaLampau

Cinta dan persahabatan

Remaja itu kelihatan menyedihkan; Lihat tubuh yang berbalut jaket tebal itu; kecil, kurus, dan Nampak rapuh. Lihat kerutan didekat bibir ceri yang mempesona, Nampak bekas senyum senduh yang dipaksakan. Lihat airmata ddipipi tirusnya, airmata yang terus menetes semenjak dia kecil. Dan lihat mata sayu dibalik lensa kacamata itu, semua emosi terterah disana. Sedih, lukah, kesal, semuanya campur-aduk jadi satu.
#Cerpen #KisahKlasikMasaLampau

PERANG BATIN JEJAKA ANAK PAK LURAH

Sambil senyum-senyum, Ayu mencoret-coret Kawruh Basa Jawa milik kang masnya itu. Digambarinya bagian kosong buku tebal itu dengan sketsa perawakan Bagus dengan perwujudan mirip tokoh pewayangan petruk dan ditambahi kata-kata “Jelek tapi ngangeni”. Kebiasaaan meninggalkan coretan gurauan di kertas kosong itu memang sudah jadi tabiat anak muda zaman dulu. Walau rumah mereka berdekatan, Bagus dan Ayu tak jarang juga menuliskan surat sebagai media komunikasi. Isinya hanya hal sepele, misal pantun atau rayuan gombal saja.
#Cerpen #KisahKlasikMasaLampau

Cerpen Tomorrow x Together, Or Not

Tanganku bergerak menyalakan CPU. Tak lama aku sudah asyik menjelajahi halaman facebook ku. 
Senang sekali rasanya, setelah facebook diciptakan aku jadi bisa kembali menghubungi teman-teman lamaku. 
Sedang sibuk menelusuri beranda, sebuah pop up pesan muncul di bagian atas layar. 
Sebuah pesan dari seseorang yang begitu familiar dalam ingatanku muncul disana. 
Dengan degdegan ku klik pop up tersebut sehingga tampilan berubah ke ruang obrolan orang itu. 
“Hai, Freya. Long time no see.” Begitulah kira-kira isi pesannya. Jemariku membeku di atas keyboard. Aku bahkan tidak ingat pernah mengirimkan permintaan atau mengkonfirmasi pertemanan dari akun ini. Entah ada angin apa, dia kembali.
#Cerpen #KisahKlasikMasaLampau

Kapan usai (Puisi tentang korona)

Akhir tahun kau masih disana Awal tahun kau mempersiapkan diri untuk pindah. Sekarang, hampir pertengahan tahun kau menjajah ntah kapan ujungnya. Kau cerdik, licik, unik dan dinamik. Kau pengecut, tak berani satu lawan satu, beraninya keroyokan lewat cinta kasih manusia. Tempat tanggal diluncurkan kau uhan november 2019. Namamu korona, diberi gelar 2019Januari 2020 kau mulai… Lanjutkan membaca Kapan usai (Puisi tentang korona)

KAKE TANPA KEPALA (kisah nyata)

Ini berawal dari bulan desember 2017. Saya baru pertamakali bekerja di jakarta selatan, tepatnya di perusahan online shop, untuk hari pertama saya bekerja semua normal dan biasa saja tidak ada gangguan apapun, sampai tepat di minggu ke 2 saya di pindahkan dengan rekan kerja saya yg bernama amel (nama samaran) ke bagian incoming warehouse, saya… Lanjutkan membaca KAKE TANPA KEPALA (kisah nyata)

ANDAI DIA TAHU

Buat yang pernah jadi pemuja rahasia, pasti tahu rasanya jadi tokoh di #Cerpen ini. Apalagi di zaman ketika cinta masih bermodalkan sekantong uang koin Rp 100 untuk dapat mendengar suara yang terkasih dari kotak telepon umum. #KisahKlasikMasaLampau

Anak Panti Jadi Penyanyi

Melanie adalah seorang gadis yang tinggal di sebuah panti asuhan, orangtua Melanie mengantarkannya ke panti asuhan sejak Melanie berusia lima tahun lantaran mereka tidak mampu membiayai sekolah Melanie. Sejak saat itu, mereka jarang menengok Melanie kecuali pada saat libur kenaikan kelas yang berlangsung pada pertengahan bulan Juni hingga pertengahan bulan Juli. Di panti asuhan, Melanie… Lanjutkan membaca Anak Panti Jadi Penyanyi

surat dari Emak

“Mengenang semua membuat rindunya akan keluarga di kampung semakin membuncah. Tapi ia tak mungkin pulang. Lukanya, masih menganga. Masih belum mampu ia sembuhkan sepenuhnya.

#Cerpen #KisahKlasikMasaLampau

Memperjuangkan KKN

Pagi ini memang cerah. Secerah hatiku yang menyambut hari dengan ceria. Mengawali aktivitas, semenjak bangun tidur tidak ada yang istimewah. Semuanya berjalan biasa-biasa saja. Jam empat pagi, adzan subuh berkumandang, kuturut serta terjaga dari lelap. Cuci muka, berwudu, lalu shalat subuh. Momong si kecil, karena mesti bergantian dengan keluarga yang lain. Setelah itu, barulah beres-beres… Lanjutkan membaca Memperjuangkan KKN