Bukankah kita serupa?
Dipeluk gulita dalam setiap nafas tanpa jeda
Bukankah kita sama?
Merindukan purnama dari balik sesak yang terasa
Mereka bilang sama bukan berarti seirama
Mereka bilang berbeda justru akan mencipta nada
Mereka bilang siang milik sang malam
Mereka bilang terang milik sang gulita
Mereka bilang kita tak pantas bersama
Aku si Buta dan kau juga sama
Itu alasan sok idealis dari mereka yang tak peka dengan si Netra
Diskriminasi itu benar-benar kukecap hingga mencipta lara
Kau Adam dan aku hawa
Bukankah Adam dan Hawa tercipta untuk bersama?Lalu buat apa kau tengok label tunanetra yang kita punya?
Kita manusia, memiliki rasa dan cinta sama seperti mereka yang merasa sempurna
Mereka hanya penonton dan kita lah lakonnya
Tahu apa mereka tentang gulita yang kita rasa?
Mungkin yang mereka tahu hanya ‘gulita butuh cahaya
Lebih baik kita terbang, biarkan mereka sibuk dengan hal idealis dalam dunia mereka!
Tersenyumlah dan tak usah pedulikan apa kata mereka!
Tujuan kita adalah kebahagiaan yang bergradasi
Tuk ukir dua hati dalam satu kisah dalam Diary hidup ini
Sampai lahir warna-warni pelangi dalam gulita yang penuhi hari