Sajak Rembulan
Telah lama aku tak bercakap-cakap dengannya
Mendung telah merenggutnya
Musim telah mencuri dariku
Dingin benar hari-hari ini
Hujan yang turun membasahi reranting dan tanah kampung
Selamat malam kata yang sering kau ucapkan, hai Bulan!
Pada bayangbayang yang bersembunyi dibalik batu
Karanganyar, 28 Oktober 2010
Sajak buat Dwi Prihatin
Si Dwi tidak sekolah karena tidak punya biaya
Bisu dan tuna rungu
Membuatnya sempit dunia
Setiap hari mencari rumput buat sapi kesayangannya
Dunia terlipat untuknya
Menggeliat dalam deras informasi
Hidup terbelenggu padang luas gersang
Si Dwi yang rungu
Belum sunat karena biaya
Padahal sudah 18 tahun
Sabar ya, Dik. nanti kalau ada uang
bahasa apa yang harus dimengerti ?
Sebab kebisuan tumbuh
Mungkin keheningan batinnya ingin berontak pada takdir
mengapa pintu tertutup ?
Hanya bahasa diam dan isyarat
Si Dwi bocah lugu di jaman globalisasi
Penuh peluh ketika pulang menggembala sapi
Sebentar terdengar adzan maghrib di petang hari
Sungguh malang nasibmu
Tapi, tegarlah banyak hikmah hidup ini
waktu dan usia tak tahu kapan terlepas ?
Masih panjang perjalanan yang harus di ukir
Karanganyar Solo, 190707
Melati Sunyi
Semerbak melati sunyi
di ruang kelana
Beranda patah yang terjaga
Romantika sepasang kekasih
Berjelaga kian muram
Di tepi hati yang bersemi
Rerintik hujan membawa beberapa larik rindu
Pada tebal bibir seorang pemanggul kata
Ia taburkan sedikit kisah pada hidupnya
Melati sunyi yang ranum
Wajahnya mengental dalam hati
Sekian waktu berapa lama ia akan terjaga
Menjaga yang ia cinta
Duhai, pemanggul kata
Ikhlaslah memelukku erat
dalam pertapaan rona jingga
yang kian berat kala matahari berpendar cahaya
yang sunyi beralamat pada hati seorang saja
Dia.
Melati sunyi yang kurindu dan kunantikan suatu saat
Karanganyar Solo, 30 April 2012
Penulis: Ekhom Abiyasa
Penulis merupakan penikmat sastra terutama puisi. Karya-karyanya dipublikasikan di Solopos, Suara Merdeka dan dunia maya. Puisinya termaktub dalam Requiem Bagi Rocker (Taman Budaya Jawa Tengah 2012), Wuyung Ketundhung (Pawon Sastra Solo 2012), Satu Kata: Istimewa (72 Penyair tentang Jogja 2012).
Redaktur: Putri Istiqomah Priyatna