AKU DAN JATUH CINTA (8-8)

Seseorang mengetuk pintu dan membuyarkan lamunanku. Aku menghela nafas. Tolong jangan Dania lagi, batinku. Kalau sampai Dania yang mengetuk, akan kubiarkan ia di depan pintu sampai ia bosan dan memutuskan pulang ke rumah, aku sudah cukup dipusingkan olehnya.   “ Siapa?,” aku bertanya ragu,   “ Radit, kak” Radit menyahut dari balik pintu, aku menghela… Lanjutkan membaca AKU DAN JATUH CINTA (8-8)

Awal Cerita

**Abdul            Harapan. Perasaan itulah yang bertahun lalu menggelayuti nurani kecilku, nurani seorang bocah kampung yang tiba-tiba mengalami kebutaan disaat masa-masa bocah yang seharusnya diisi dengan keceriaan. Kenakalan masa bocahku dulu, akhirnya menjadi penyebab hilangnya penglihatan. Ibu sering mewanti-wantiku agar tidak naik pohon kelapa terlalu tinggi. ”Nanti kakimu bisa terkilir terus jatuh lho, lee!” ujarnya bila… Lanjutkan membaca Awal Cerita

Aku dan Jatuh Cinta (7-8)

Mungkin kevin itu.. Kembaranku?? Lalu ku tertawa terbahak-bahak. Aku belum mengerti, apa maksudnya ini. Tapi ku mengharapkan akhir yang baik.   Telepon kembali berdering. Tak ingin sampai telepon itu menunggu lama, ku kembali merabanya mencari telepon genggamku. Tampak sulit bagiku.   “Halo!”   “Arga, kamu dimana?” Ternyata suara Ibu. Ku sangat mengenalnya. Ia sepertinya mengkhawatirkanku.… Lanjutkan membaca Aku dan Jatuh Cinta (7-8)

Kisah Cinta Kakman #2

Kereta perlahan meninggalkan stasiun Bandung. Ku amati untuk terakhir kalinya stasiun itu, kereta yang membawaku dari desa masih ada. Hitam, kusam, seolah tak diperdulikan. Kereta itu kini bergerak seiring dengan keberangkatanku ke Jakarta. Uap yang keluar dari cerobongnya kuat membumbung dan sekilas ku dengar peluit kereta itu. ”Aku akan kembali menikmati bangku panjang di gerbongmu!”… Lanjutkan membaca Kisah Cinta Kakman #2

Aku dan Jatuh Cinta (6-8)

Sebelum aku sadar, dering telepon telah berhenti, dan aku masih tertegun bersama cincin di kedua genggaman tangan. Mencoba mengingat apakah aku pernah menaruh cincin ini.  Dania… Nama itu tiba-tiba terlintas ringan. “Kok dia sih?” Buru-buru aku menepis pikiranku sendiri, melemparnya jauh-jauh sebelum aku merasa peduli pada gadis itu. Kembali ke permasalahan awal, mungkin aku memang… Lanjutkan membaca Aku dan Jatuh Cinta (6-8)

Kisah Cinta Kakman #1

Dua bulan bukanlah waktu yang lama bagiku tinggal di Cieunteung. Aku merasakan gundah ketika ku cium tangan Umi dan Abah, haru ketika mendekap Kak Ilham yang kini telah diterima baik oleh warga desa dan khawatir dengan keadaan Uloh nantinya setelah kepergianku. Hampir semua warga dusun tempat tinggalku berkumpul di rumah. Abah mengadakan acara pelepasan keberangkatanku… Lanjutkan membaca Kisah Cinta Kakman #1

Aku dan Jatuh Cinta (5-8)

Dania pun pergi meninggalkanku yang masih diam seribu bahasa karena tak mengerti apa yang sebenarnya sedang terjadi. Malam, telah larut. Namun, kata-kata Dania tadi masih terngiang-ngiang di telingaku. Aku mencoba untuk melupakan, menganggap semua itu tak pernah kudengar. Namun usahaku sia-sia. Kata-kata yang membuatku bertahan dalam kondisi yang tak pernah aku inginkan, dari mana dia… Lanjutkan membaca Aku dan Jatuh Cinta (5-8)

Kakman dan Keluarga Disabilitas #5

Setiap orang pasti menginginkan kesempurnaan. Kesempurnaan hidup, keadaan, rencana, usaha, bahkan hasil dari usaha yang dilakukannya. Itu sudah tabiat manusia sebagai makhluk tuhan yang memang diciptakan dalam keadaan sempurna. Tetapi apakah kesempurnaan selalu didapatkan? Apakah tuhan selalu menciptakan manusia dalam keadaan sempurna? Mutlakkah jika seseorang yang memiliki kesempurnaan kelak akan menjalankan misi Tuhan di dunia… Lanjutkan membaca Kakman dan Keluarga Disabilitas #5

Aku dan Jatuh Cinta (4-8)

Ah sudahlah. Sejak kapan aku jadi peduli pada urusan percintaan orang yang baru aku kenal selama dua hari ini? Rasa-rasanya pikiranku mulai tak waras.  “Ehm, saya mau ke toilet sebentar. Bisakah…”, lantas omonganku terputus oleh nada suara lainnya. “Pak, bisa tolong antarkan teman saya ini ke toilet?” Rupanya Dania yang menyela pembicaraanku yang belum rampung… Lanjutkan membaca Aku dan Jatuh Cinta (4-8)

Kakman dan Keluarga Disabilitas #4

Sebulan sudah aku tinggal di Cieunteung. Banyak kemajuan yang telah dicapai desa ini, setelah lima tahun aku tinggalkan. Jalan yang menghubungkan desa ke kota sudah bagus, banyak warga yang menjual aren, padi, atau bahan pangan lain ke Bandung dan sekitarnya dengan akses yang mudah. Di tepi batas desa, rel kereta api membentang menghubungkan stasiun kecil… Lanjutkan membaca Kakman dan Keluarga Disabilitas #4