Kakman dan Keluarga Disabilitas #3

Aku pernah mendengar, bahwa kita tidak mungkin mampu merubah apa yang telah di tetapkan Tuhan. Kematian, laki-laki dan perempuan, bahkan terjadinya siang dan malam, Tuhan berkuasa atas itu semua. Kalimat itu kini kembali mengalun dalam benakku. Entah menghibur atau mengingatkan aku bahwa garis Allah tidak bisa di potong, di ubah, atau di hapus. Yang jelas,… Lanjutkan membaca Kakman dan Keluarga Disabilitas #3

AKU DAN JATUH CINTA (3-8)

Ah tidak … bukan suaraku, hanya mirip saja. “Selamat berbahagia Dania, semoga bung ini ….” Terdengar suara lain dan rekaman itu berakhir. Maksudku, bukan berakhir tapi terputus. Terkesan rekaman itu dimatikan  secara mendadak oleh si perekam. Aku tak tahu suara siapa. Tapi tiba-tiba saja ada rasa tidak nyaman ketika aku mendengar suara itu. Suaranya menimbulkan… Lanjutkan membaca AKU DAN JATUH CINTA (3-8)

Kakman dan Keluarga Disabilitas #2

Aku turun dari angkot di sebuah jalan berbatu. Udara sore terasa dingin mengelus wajahku. Kakiku melangkah perlahan menyusuri jalan batu yang di sisi kanan kirinya ditumbuhi pohon aren. Desa Cieunteung sudah mulai mengalami perubahan.   Dulu jalan yang menghubungkan desa dengan jalan raya menuju Bandung ini masih berupa tanah. Jangkrik dan cihcir mulai menyanyikan nada-nada… Lanjutkan membaca Kakman dan Keluarga Disabilitas #2

Aku dan Jatuh Cinta (2-8)

Tiba-tiba terdengar suara memekakkan telinga dari seberang sana, yang kudengar juga di dekatku. Ini membingungkan, apa seseorang yang mencari orang bernama kevin dekat dengan posisiku berdiri saat ini?.        “Apa itu?” dengan serta-merta aku bertanya pada seorang yang merasa bahwa aku kevin. “ Duh, ada motor nabrak dari belakang lagi, mana mogok mobil gw.. duh Vin… Lanjutkan membaca Aku dan Jatuh Cinta (2-8)

Kakman dan Keluarga Disabilitas #1

Kawan, perjalananku kali ini membawaku ke satu kisah yang banyak dialami oleh penyandang disabilitas. Nah, menurutmu apa yang kau rasakan ketika salah satu keluargamu mengalami satu musibah dan kemudian ia menjadi penyandang disabilitas? Hatimu perih? Itu tentu. Kau kecewa? Aku rasa iya. Atau kau merasa malu karena salah seorang keluarga cacat? Perasaan-perasaan semacam itu mungkin… Lanjutkan membaca Kakman dan Keluarga Disabilitas #1

AKU DAN JATUH CINTA (1-8)

Cinta beberapa tahun lalu adalah sesuatu yang riil. Ya, dulu ketika dunia masih berwarna. Sekarang kata itu sama gelapnya dengan duniaku. Tentunya kamu tahu pepatah dari mata turun ke hati, kan? Lalu bagaimana dengan tuna netra, yang matanya tidak berfungsi, jatuh cinta?  Seorang teman menjawab klise,   “Ya, tentu dari suara.” begitu katanya.              … Lanjutkan membaca AKU DAN JATUH CINTA (1-8)

Kakman dan Penjual Sekuteng

Kawan, kau pernah minum sekuteng? Terus terang, minuman yang terbuat dari air jahe dan dicampur rempah-rempah itu lebih ku sukai ketimbang minuman import yang selama ini digemari masyarakat. Ah, tapi tak usah kau pikirkan itu, kawan. Yang terpenting bagi kita adalah mari kita mulai menghargai hasil pangan bangsa sendiri. Sejak aku tinggal di kompleks mewah… Lanjutkan membaca Kakman dan Penjual Sekuteng

Ferdi Story (15-selesai)

Di sebuah gedung yang sangat tinggi, terlihat sepasang pemuda berada di puncak gedung. “Jangan Fer…, ampunin gue, jangan bunuh gue!” Kata seorang pemudi sambil memohon kepada seorang pemuda yaitu Ferdi yang telah siap-siap melemparkannya dari atas gedung. “Nggak, lo harus mati di tanggan gue! Gue udah nggak tahan ngeliat tingkah laku lo yang sering nasehatin… Lanjutkan membaca Ferdi Story (15-selesai)

Ferdi Story (14-15)

Jam weaker dirumah Anna mulai menjerit keras dan membangunkan siapa sajah yang mendengarnya. “Hlo…, kok gue ada di sini?” Anna terkejut ketika mendapatkan dirinya telah terbaring di kamarnya. Seingatnya, dia berada di kamar Ferdi dan baru menghapus file yang berada di komputer Ferdi. Ketika beker itu berbunyi, dia telah meng-klik tombol “Turn off”. “eh…, anak… Lanjutkan membaca Ferdi Story (14-15)

Ferdi Story (13-15)

Sekitar pukul 4.30 sore, acara pertunangan Reski dan Rina pun akhirnya selesai. Acara yang berlangsung kurang lebih dua jam itu, mampu berjalan dengan lancar dan meriah. “Selamat yah, buat Kak Rina dan Kak Riski! Semoga kalian cepat-cepat menikah untuk membangun mahligai rumah tanggah yang penuh keberkahan.” Kata Anna sambil menyalami sepasang calon pengantin itu. “Amin…,… Lanjutkan membaca Ferdi Story (13-15)